Tetapi aku selalu memaafkan
Lalu kau mengulangi
Sengaja atau tak sengaja
Wajar aku meradang
Kemudian kembali pada maaf
Apa sebab?
Tak ada yang bisa mengerti
Bahkan diriku sendiri
Kemungkinannya yang paling bisa kutaksir sendiri adalah semua itu tertutupi hangat cinta yang masih menyala-nyala dalam hatiku
Setiap hari aku berdoa, suatu saat bisa menatap wajahmu
Aku menundukkan kepala dan melayangkan pesan untuk langit,
berharap kau melihat rembulan yang sama denganku.
Kemudian aku menutup mata, takut waktu membuatku keburu melupakan raut wajahmu
Jika memang tetes darah itu luka
Biar aku saja yang memiliki
Jangan kau atau dia
Tapi jangan khawatir, aku akan selalu mencintaimu
Lalu kau mengulangi
Sengaja atau tak sengaja
Wajar aku meradang
Kemudian kembali pada maaf
Apa sebab?
Tak ada yang bisa mengerti
Bahkan diriku sendiri
Kemungkinannya yang paling bisa kutaksir sendiri adalah semua itu tertutupi hangat cinta yang masih menyala-nyala dalam hatiku
Setiap hari aku berdoa, suatu saat bisa menatap wajahmu
Aku menundukkan kepala dan melayangkan pesan untuk langit,
berharap kau melihat rembulan yang sama denganku.
Kemudian aku menutup mata, takut waktu membuatku keburu melupakan raut wajahmu
Jika memang tetes darah itu luka
Biar aku saja yang memiliki
Jangan kau atau dia
Tapi jangan khawatir, aku akan selalu mencintaimu