. Lembayung Senja (Briseis): 2011

Jumat, 08 Juli 2011

Langit Tanpa Kaki

Tetapi aku selalu memaafkan
Lalu kau mengulangi
Sengaja atau tak sengaja
Wajar aku meradang
Kemudian kembali pada maaf
Apa sebab?
Tak ada yang bisa mengerti
Bahkan diriku sendiri
Kemungkinannya yang paling bisa kutaksir sendiri adalah semua itu tertutupi hangat cinta yang masih menyala-nyala dalam hatiku

Setiap hari aku berdoa, suatu saat bisa menatap wajahmu
Aku menundukkan kepala dan melayangkan pesan untuk langit,
berharap kau melihat rembulan yang sama denganku.
Kemudian aku menutup mata, takut waktu membuatku keburu melupakan raut wajahmu

Jika memang tetes darah itu luka
Biar aku saja yang memiliki
Jangan kau atau dia
Tapi jangan khawatir, aku akan selalu mencintaimu

Perempuan Hujan

Mereka menyebutnya perempuan hujan
Karena ia menyukai hujan
Entah siapa duluan menyebutnya demikian
Perempuan hujan menjemput bulan di derai temaram
Melihat ke awan, merentangkan tangan dan membuka bibirnya
Meneguk kesegaran hujan
Kutemui ia di depan cermin
Menatap rasanya, sedihnya, kerinduannya.

"Raindrops keep falling on my head"

Teka Teki Rumit

Mengapa harus ada resah dalam derita
Pernahkah kita berpikir bahwa itulah cinta
Anugrah Sang Pencipta untuk manusia
Keriangan yang terkadang melelahkan
Tapi tak jemu jua berpesta rasa di dalamnya
Indahkah pedang tanpa digosok dan ditempa
Begitu pula dengan setiap kisah cinta
Teka teki_Nya memang rumit
Setiap obat pasti terasa pahit
Bukankah itu kebaikan yang sesungguhnya?
Adakah kebahagiaan dan ketentraman bisa didapat tanpa peluh, airmata dan darah?
Akhir selalu lebih baik daripada awal
Semua kerumitan dan rahasia teka teki akan terjawab di ujungnya

Jika Kau

Penjelasan Wanita dan pria yang sedang mencoba hidup bersama sebelum menikah.

Jika pertemuan pertama kau menciumnya, kau bukan gentleman
Jika kau tidak menciumnya, kau bukan lelaki :D
Jika kau memujinya, ia akan mengira kau ngegombal
Jika kau tidak memujinya, kau adalah lelaki tak berguna
Jika kau setuju semua keinginannya, dia akan ngelunjak
Jika kau tidak setuju, kau sama sekali tidak pengertian

Jika kau bercinta dengannya, kau dicurigai "sudah ahli"
Jika kau tidak bercinta dengannya, kau bukan lelaki :DD
Jika kau kunjungi dia sering-sering, dia pikir kau membosankan
Jika tidak kau kunjungi sering sering, dia menuduhmu main sama orang lain

Jika kau berpakaian rapi, dia bilang kau menarik perhatian wanita lain
Jika kau tidak berpakaian rapi, dia bilang kau berantakan
Jika kau cemburu, dia bilang kau jahat
Jika kau tidak cemburu, dia bilang kau tidak cinta padanya
Jika kau ingin bercinta, dia kata kau tidak menghormatinya
Jika kau tidak ingin bercinta, dia pikir kau tidak suka padanya

Jika kau telat satu menit, dia akan marah marah
Jika dia telat satu jam, dia bilang itu memang harusnya seorang wanita
Jika kau mengunjungi wanita lain, dia akan menuduh kau punya wanita lain
Jika dia dikunjungi lelaki lain, "Oh! Sudah biasa, kami wanita!"
Jika kau menciumnya sebentar, dia tuduh kau orangnya dingin
Jika kau menciumnya lama, dia bilang bahwa kau kurang sopan

Jika kau gagal membantu dia menyeberang jalan, kau kurang etika
Jika kau berhasil membantunya menyeberang jalan, dia anggap itu taktik lelaki
Jika kau menatap wanita lain, dia tuduh kau buaya
Jika dia ditatap lelaki lain, dia berkata bahwa mereka mengaguminya

Masih

Aku lihat langit diatas sini tampak baik-baik saja
Tapi mungkin di belahan bumi sana sedang muram
Atau esok langit disini akan begitu
Tapi aku tak ingin berlari meski langit disinipun sendu
Aku hanya mau duduk di kursi teras
Lalu diam tak berekspresi
Renda mataku mengatup hingga ujungnya kurasai lembut di poriku
Merasakan nafasku sendiri
Dengan jantungku juga pelan kumaknai
Bahwa aku masih tetap hidup meski tanpa nafasmu lagi

Sebuah Keris

Sejujurnya aku sangat terbiasa dengan pujian dan kekaguman orang lain terhadapku. Entah itu fisikku, kecepatanku mengambil sikap pada saat yang tepat, buah pikiranku. Saking terbiasanya, sering aku menjadi tertawa sendiri ketika pujian itu sangat tidak sesuai dengan yang sebenarnya diriku, tapi toh sangat kunikmati.
Lalu jadilah aku pecandu pujian. Tapi orang-orang disekitarku pun tak pernah jemu menghujaniku dengan candu-candu itu.
Tanpa kusadari dan mereka sadari, segala bentuk pujian yang kuterima, pelan-pelan berubah menjadi senjata tajam serupa keris Mpu Gandring yang mematikan bagi akal sehat dan hati nuraniku sendiri, yang sebelumnya kubekap oleh tangan ego diriku.
Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singasari. Keris dengan bentuk dan wujud yang sempurna bahkan memiliki kemampuan supranatural yang konon dikatakan melebihi keris pusaka masa itu. Keris yang juga terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya sendiri, Ken Arok. Seperti itulah pujian itu bagiku.

Kemudian seseorang dihadirkan di lembar perjalanan hidupku, apa yang ada pada dirinya membuatku terkagum-kagum.
Segala yang ada padanya, tulisannya, kata-kata bijaknya, kebaikannya, pengertiannya membiusku pada keanehan bernama cinta. Kurindukan ia sepanjang hari, kutunggu-tunggu kehebatan kata-katanya yang mengandung banyak motivasi dan yang paling kunanti tentu pujiannya kepadaku sebagai bukti ia mengagumi dan mencintaiku pula dalam asumsiku mengartikan cinta. Tapi seiring perjalanan waktu, tampaklah segala kekurangannya dan aku harus menelan kekecewaan ketika ia tak kunjung menyatakan kata-kata kekaguman yaitu pujian kepadaku seperti biasa sering aku terima dari yang lain yang mengagumi dan memujaku.
Sampai-sampai pernah terbit di benakku untuk menunjukkan padanya, betapa penuh inbox FBku berisi pujian, rayuan dan kiriman-kiriman dahsyat nan romantis yang kuterima dari para pemujaku, betapa banyak puisi-puisi indah yang mereka ciptakan untukku dimana-mana.

Suatu Siang

Langit siang pertengahan maret ini memancar redup, angkasa tersaput awan mendung. Membuat aku sedikit malas untuk beraktifitas diluar, beberapa pertemuan dengan beberapa orang rekan kutunda setelah kukabarkan aku akan menyelesaikan dulu rancangan kerja di rumah saja. Deru mobil berhenti tepat diluar pagar rumahku, terdengar langkah seseorang membuka pagar dan mengetuk pintu.
kuintip sejenak siapa yang datang, ternyata sahabatku Rika.. sahabat yang setahun ini dekat denganku. Wanita berusia 1 tahun dibawah usiaku yang sekarang genap 28 tahun. Rika seorang wanita yang sangat cantik, bukan hanya di mataku tetapi di mata semua orang kurasa. Keadaan visualnya lebih dari cukup untuk bisa menjerumuskan semua lelaki ( bahkan beberapa wanita) masuk dalam keadaan gelora yang menggelisahkan karena ingin menjadikannya kekasih. Menyebabkan lelaki pontang panting berusaha mendapat perhatiannya dengan berbagai cara, yang menurutku kadang sangat konyol.

Rabu, 06 Juli 2011

Tentang Hujan

Waktu berlalu. Tahu tahu aku lupa menghitung
Tiada daya di ujung harapan
Terkulai di selembar sajadah
Suara-suara dunia terlalu berisik sekarang

Di keheningan, mati tidak, hidup tidak
Suara rintik hujan jelas di telingaku
Datang dari awan, menyentuh tanah
Aku mengetahuinya seiring derap perihku
Dari ujung rambut, ujung kaki, hingga pembuluh terkecil

Selalu, kala hujan aku mengingatmu
Kilat yang menyambar nyambar
Bunyi gemuruhnya menggetarkan jiwaku
Sepertinya separuh nyawaku yang kosong melempar lempar suara
Layaknya ruang kosong, bergema

Hujan kali ini menjadi terasa membadai
Ketika teringat malam kemarin
Hujan itu
Kilat itu
Gemuruh itu
Suaramu itu
Dan aku menangis bersama hujan
Dapatkah kau rasakan tetes airmataku yang bercampur dengan hujan?

Bidadari Dunia

"Ketika Aku menciptakan seorang wanita,
ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa
untuk menopang dunia;
namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan

Aku memberikannya kekuatan dari dalam
dan Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar.
Aku memberinya kepekaan untuk mencintai
Dan akhirnya
Aku memberinya air mata untuk dititiskan.

Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian
Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya
karena itulah pintu hatinya
tempat dimana cinta itu ada
karena...

Setiap Wanita itu Seharusnya Dijadikan Cantik"

Katamu

Katamu kau tidak peduli padaku
Aku tidak mengerti
Mengapa setiap malam pun pesanmu datang di beranda?

Katamu kau tidak memikirkan aku
Aku tidak mengerti
Mengapa kau menguatirkan aku?
Dan menjadi sangat panik ketika yang lain mendekat?

Katamu kau tidak menyukaiku
Lagi-lagi aku tidak mengerti
Mengapa kau selalu berada bersamaku ketika aku menangis?

Katamu kau tidak merindukanku
Dan akupun tak mengerti
Mengapa kau selalu mengajakku bertemu?

Katamu kau tidak mencintaiku
Tapi kau tidak mengerti
Perhatian
Rasa kuatir
Rasa ingin selalu bersama
Rasa ingin selalu bertemu
Itu yang dinamakan CINTA

Sejenak Saja

Sejenak saja
Tak perlu waktu lama
Menelusuri kukuh wajahnya
Menatap kedalaman matanya
Menikmati senyumnya.
Memeluk renyah tawanya

Hanya sejenak..

Tiba tiba hatiku terasa penuh,
sekaligus kosong..
Sayangmu menyentak jiwaku
Puisimu melenakan aku,
seperti bayi yang terlelap,
setelah dinyanyikan kidung nina bobo

Dan kupahami satu hal
Mencintai tak berarti harus sepaham
Tuhan memberi kesempatan kita untuk berdikusi sepanjang hidup.


Untuk. Seorang lelaki termanis yang telah memberi warna pelangi pada nafasku.

Menunggu

Baiklah, ini tentang menunggu.
Sebuah kata sederhana namun tak sederhana ketika secara rela atau terpaksa mesti berhadapan dengan sebuah kata sederhana itu.
Menunggu itu bagiku kadang adalah kebosanan, debaran, kecemasan, tantangan tetapi juga pengertian dan kesabaran.
Kenapa juga seseorang harus menunggu? jikalau yang ditunggu sebenarnya mengetahui sedang ada yang menunggu. Hmm..mungkin disitulah keasyikan bagi yang ditunggu, secara sadar ia merasa menjadi manusia paling berarti bagi orang yang menunggunya. Lalu kubuat analisa kecil dari beranda fbku. Ternyata semua orang disana kebanyakan memang sedang menunggu, entah menunggu kantuk datang ketika malam sudah meninggi, menunggu pacarnya yang ada dalam daftar teman-teman fbnya tapi belum muncul juga, menunggu pagi berganti siang, siang berganti sore, sore berganti malam dan malam berganti pagi lagi, maka jejaring pertemanan itupun menjadi dunia tersendiri yang selalu ramai dan penuh kalimat-kalimat sabar, bijak, gundah, resah, rindu. Semua tercipta diakibatkan semua orang juga sedang menunggu. Semua kita terus dan terus menunggu. Karena hidup memang misteri dan kita selalu menunggu kejutan kejutan terjawabnya misteri itu. Misteri yang berupa banyak pertanyaan yang memenuhi kepala dan hati. Meskipun adakalanya jawaban dari menunggu itu tidak harus selalu seperti yang kita inginkan. Tetapi toh kita masih setia pada kata menunggu. Tak kunjung usai.
Kebenarannya, hidup memang tidak selalu seperti yang kita harapkan atau inginkan, dan kita semestinya mau menerima itu. Bukan dalam wajah kekalahan tetapi dalam sebingkai pengertian.
Karena itu aku berusaha menunggumu kekasihku dalam bingkai pengertian. Semoga.

Mukjizat Cinta

ALLAH…….!!
KepadaNyalah kita menaikkan dan memanjatkan kata-kata
yang baik,do'a yang ikhlas, telepon yang maha benar
dan maha langsung, air mata yang bersih dan bebas,
kerendahan hati yang maha hina.

KepadaNya jualah kita menengadahkan tangan di waktu
sahur (fajar mau terbit), dan tangan-tangan penuh
hajat, mata-mata yang mati, mengantuk, dan hidup, dan segala pertanyaan, permintaan atas segala kejadian.


" Camar camar berterbangan, melintas samudera teduh, air mata peri-peri cantik berjatuhan, tiada seindah ketika jatuh cinta, suasana hati resah kesah, rimbun daun pepohonan dengan rumput dan mawar mawar Biru, temaram, sendu,syahdu, kelu, rindu......"