. Lembayung Senja (Briseis): Menunggu

Rabu, 06 Juli 2011

Menunggu

Baiklah, ini tentang menunggu.
Sebuah kata sederhana namun tak sederhana ketika secara rela atau terpaksa mesti berhadapan dengan sebuah kata sederhana itu.
Menunggu itu bagiku kadang adalah kebosanan, debaran, kecemasan, tantangan tetapi juga pengertian dan kesabaran.
Kenapa juga seseorang harus menunggu? jikalau yang ditunggu sebenarnya mengetahui sedang ada yang menunggu. Hmm..mungkin disitulah keasyikan bagi yang ditunggu, secara sadar ia merasa menjadi manusia paling berarti bagi orang yang menunggunya. Lalu kubuat analisa kecil dari beranda fbku. Ternyata semua orang disana kebanyakan memang sedang menunggu, entah menunggu kantuk datang ketika malam sudah meninggi, menunggu pacarnya yang ada dalam daftar teman-teman fbnya tapi belum muncul juga, menunggu pagi berganti siang, siang berganti sore, sore berganti malam dan malam berganti pagi lagi, maka jejaring pertemanan itupun menjadi dunia tersendiri yang selalu ramai dan penuh kalimat-kalimat sabar, bijak, gundah, resah, rindu. Semua tercipta diakibatkan semua orang juga sedang menunggu. Semua kita terus dan terus menunggu. Karena hidup memang misteri dan kita selalu menunggu kejutan kejutan terjawabnya misteri itu. Misteri yang berupa banyak pertanyaan yang memenuhi kepala dan hati. Meskipun adakalanya jawaban dari menunggu itu tidak harus selalu seperti yang kita inginkan. Tetapi toh kita masih setia pada kata menunggu. Tak kunjung usai.
Kebenarannya, hidup memang tidak selalu seperti yang kita harapkan atau inginkan, dan kita semestinya mau menerima itu. Bukan dalam wajah kekalahan tetapi dalam sebingkai pengertian.
Karena itu aku berusaha menunggumu kekasihku dalam bingkai pengertian. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar